President Prabowo Subianto has inaugurated Indonesia's first bullion banks, Pegadaian and Bank Syariah Indonesia, aiming to retain gold within the country and strengthen its commodity sector. This move is expected to enhance the national gold supply chain and boost Indonesia's gold reserves.
🚨 Major Crypto Heist Alert: North Korean Hackers Target Bybit Exchange 🚨
In a groundbreaking cyberattack, North Korean hackers, suspected to be the notorious Lazarus Group, have stolen approximately $1.5 billion worth of Ethereum from the Dubai-based
Comments
ucup aja
9 months ago
🚨 Major Crypto Heist Alert: North Korean Hackers Target Bybit Exchange 🚨
In a groundbreaking cyberattack, North Korean hackers, suspected to be the notorious Lazarus Group, have stolen approximately $1.5 billion worth of Ethereum from the Dubai-based
Comments
ucup aja
9 months ago
🚨 Major Crypto Heist Alert: North Korean Hackers Target Bybit Exchange 🚨
In a groundbreaking cyberattack, North Korean hackers, suspected to be the notorious Lazarus Group, have stolen approximately $1.5 billion worth of Ethereum from the Dubai-based cryptocurrency exchange, Bybit.
AP NEWS
The attack occurred during a routine transfer between Bybit's digital wallets, where the hackers exploited a vulnerability to divert the funds to an unidentified address.
AP NEWS
Bybit CEO Ben Zhou has assured users that the platform remains solvent and that all client assets are fully backed. The company is actively collaborating with authorities and cybersecurity experts to trace and recover the stolen assets.
AP NEWS
This incident marks one of the largest cryptocurrency thefts in history, highlighting the critical need for enhanced security measures within the crypto industry.
Stay vigilant and ensure your digital assets are secured. For more details, refer to the full report by Reuters.
AP NEWS
Banyak pekerjaan kreatif dan rutin mulai terbantu atau bahkan tergantikan oleh AI. Desainer, penulis, programmer, hingga customer service merasakan dampak langsung dari teknologi ini.
Seandainya Perang Dunia III Terjadi: Sebuah Analisis Hipotetis
Tahun 2027 menjadi titik balik dalam sejarah modern ketika ketegangan geopolitik mencapai puncaknya. Semua bermula dari sengketa teritorial di Laut China Selatan yang berkembang menjadi konflik terbuka. Dalam hitungan minggu, aliansi militer mulai terbentuk: China bersama sekutunya di satu sisi, sementara AS dan sekutu NATO di sisi lain.
Yang membuat konflik ini berbeda dari perang-perang sebelumnya adalah karakteristik peperangan modern yang sangat bergantung pada teknologi. Drone otonom, serangan siber, dan senjata hipersonik menjadi garda depan pertempuran. Artificial Intelligence memainkan peran kunci dalam strategi militer, menganalisis data intelijen dan mengkoordinasikan serangan dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.
Medan perang tidak lagi terbatas pada wilayah fisik. Perang siber menyerang infrastruktur kritis, melumpuhkan jaringan listrik, sistem komunikasi, dan pasokan air di berbagai kota besar. Satelit-satelit komunikasi menjadi target utama, mengganggu sistem GPS global dan komunikasi militer. Ekonomi global mengalami guncangan hebat ketika rantai pasokan global terganggu dan pasar keuangan dunia mengalami volatilitas ekstrem.
Indonesia, meski berusaha mempertahankan netralitas, terkena dampak signifikan dari konflik ini. Posisi strategisnya di jalur pelayaran internasional membuat wilayah perairannya menjadi area yang diperebutkan. Selat Malaka, yang menjadi urat nadi perdagangan global, menjadi zona tegang dengan kehadiran kapal-kapal perang dari berbagai pihak yang berkonflik.
Aspek paling mengerikan dari konflik ini adalah ancaman senjata nuklir. Meski semua pihak menyadari konsep "Mutual Assured Destruction", beberapa insiden nyaris memicu eskalasi nuklir. Diplomasi internasional bekerja keras mencegah penggunaan senjata pemusnah massal, namun ketegangan tetap tinggi.
Dampak humanis dari konflik ini sangat besar. Jutaan pengungsi mengalir dari zona konflik, sistem kesehatan global yang masih pulih dari pandemi sebelumnya kembali terbebani, dan krisis pangan global terjadi akibat gangguan produksi dan distribusi makanan. Perubahan iklim yang sudah genting menjadi semakin parah karena aktivitas militer intensif.
Akhirnya, setelah dua tahun konflik yang melelahkan, kesadaran akan kehancuran bersama membawa pihak-pihak yang berperang ke meja perundingan. Perjanjian damai yang dicapai mengubah tatanan dunia secara fundamental. Sistem multipolar baru terbentuk, dengan pembagian zona pengaruh yang lebih seimbang. Organisasi internasional direformasi untuk mencegah konflik serupa di masa depan.
Perang Dunia III menjadi pembelajaran pahit bagi umat manusia tentang pentingnya kerja sama internasional dan bahaya ekstrem dari konflik berskala global di era teknologi modern. Generasi yang mengalaminya mewarisi tugas berat untuk membangun kembali dunia yang lebih damai dan berkelanjutan.
Dampak jangka panjang konflik ini masih terasa hingga bertahun-tahun kemudian. Revolusi dalam teknologi militer mengubah cara negara-negara memandang keamanan nasional. Investasi besar-besaran dialihkan ke pertahanan siber dan teknologi anti-satelit. Sementara itu, gerakan perdamaian global menguat, didorong oleh trauma kolektif dari konflik yang hampir memusnahkan peradaban manusia.
Comments